Pameran “Hutan di Titik Nol” akan fokus pada konsekuensi lingkungan dan sosial transformasi luas hutan Indonesia ke monokultur yang memiliki para penduduk lokal yang hidup berdekatan pada dampaknya. Tetapi juga pada dampak perkembangan tersebut terhadap masyarakat perkotaan: baik itu dirasakan pada kurangnya cadangan energi, mengubah kebiasaan konsumen atau meningkatnya jumlah bencana alam.
Dampak lingkungan dengan eksploitasi sumber daya alam terutama oleh perusahaan – baik dengan atau tanpa izin negara – memiliki kontribusi besar terhadap memperburuknya pemanasan global. Serta ketidakpeduliannya kebutuhan sosial dan budaya dalam masyarakat yang terkena dampaknya tidak mengubah iklim sosial gaya hidup tradisional.
Pameran ini adalah sebuah cara artistik kepada publik untuk membahas isu-isu yang disebutkan pada platform visual guna menunjukkan paradigma dan sikap seniman terhadap kondisi hutan dan sosial-budaya lanskap di Indonesia.
PAMERAN SENI: “HUTAN DI TITIK NOL”
Arahmaiani, Arya Panjalu, Dwi Setianto, Setu Legi, Katia Engel, Taring Padi, Sara Nuytemens, Natalie Driemeyer & Anna Peschke.
Artistic Director: Bram Satya.
Pameran Berlangsung 2-12 October 2013
Sangkring Art Spaces
Nitiprayan RT 01 RW 20 No. 88, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta Telp (0274) 381032
Buka Setiap Hari
Senin- Sabtu Jam 10.00 -18.00
Minggu dan Hari Besar Tutup
– – –
Pembukaan:
2 October 2013, 19:00 WIB
Live Acoustics performance by Illalang Zaman, Sisir Tanah, Ade Tanesia feat. Krisna Enchik, Dendang Kampungan.
Diskusi:
7 October 2013, 17:00 WIB
“Hutan di titik nol dan tanggung jawab kita – dampak dan mitigasi perubahan iklim di masyarakat urban“
Pembicara:
1. Tumpak Winmark Hutabarat (WALHI JAKARTA)
2. Mina Susana Setra (AMAN)
3. Nurhadi, Moh. (GIZ ID)
Artist Talk & Kolaborasi Performance oleh Natalie Driemeyer, Anna Peschke, Arahmaiani dan Ong Hari Wahyu
12 October 2013, 15:00 WIB.
Bergabunglah dengan kami dalam sebuah perjalanan untuk merasakan secara langsung pengalaman dan pemahaman masyarakat setempat yang membawa potensi pada perubahan global.
Tinggalkan Balasan